Sabtu, 15 Oktober 2011
INDONESIA GAGAL MEMBANGUN
Saya hampir kehabisan
perasaan karena malu. Malu menyaksikan bangsa dengan umatnya yang
beragama dan beragam ini ternyata bisa saling hasut-menghasut,
bakar-membakar, teror-meneror,bunuh-membunuh dan melakukan perbuatan
yang tidak berperikemanusiaan lainnya. Seolah-olah bangsa ini adalah
bangsa perompak dan yang hidup di dalamnya adalah pembajak-pembajak,
penjagal-penjagal dan penyihir-penyihir saja.
Saya tidak
habis pikir, apa sebenarnya yang membuat bangsa Indonesia sulit
mencapai tujuan pembangunan bangsanya sendiri, padahal sumber daya alam
melimpah, sumber daya manusia apalagi. Orde berganti orde, presiden
silih berganti, anggaran untuk belanja negara tak putus-putusnya
disalurkan, model dan pendekatan pembangunan semua sudah pernah
diterapkan, subsidi kiri kanan, pajak disetor oleh semua pihak, bantuan
dana dari negara sahabat diberikan,akan tetapi hasilnya tidak mendekati
tujuan hidup berbangsa dan bernegara.
Saya sadar, selain
sumber daya alam dan sumber daya manusia, masih ada satu sumber daya
yang telah terabaikan, yaitu sumber daya sosial. Sejarah telah memberi
pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan berbangsa yakni begitu
mudahnya pihak penjajah menghancurkan Indonesia dengan politik "pecah
belah". Menghancurkan rasa saling percaya yang menjadi perekat utama
jaringan kebersamaan dan mengokohkan semangat inklusif. Nilai-nilai
kebersamaan telah pudar dan yang bertumbuh subur adalah
individualisme/liberalisme serta semangat kelompok dan golongan
sehingga yang dikukuhkan sebagai norma bersama mala nilai-nilai
kelompok dan golongan tadi. Norma sekelompok orang mengatur kehidupan
banyak kelompok akan mengasilkan kegagalan. Itulah sebabnya Indonesia
gagal membangun.
Langganan:
Postingan (Atom)