Selasa, 17 Mei 2011

Comment Inbox

Comment Inbox

Sosialisasi BBM Oleh Pemerintah : Upaya Meresahkan Rakyat


Mencari premium di kota Manado saat ini anda harus jungkir balik dulu. Menunggu berjam-jam di SPBU dan ketika giliran kendaraan anda yang harus diisi bahan bakar murah itu, lalu petugas SPBU mengatakan premium habis, maka selanjutnya terjadilah ketegangan psikologis. Untunglah pihak yang dikecewakan tidak melakukan aksi buruk semacam membakar SPBU.

Masyarakat mulai beranalisa tentang penyebab kelangkaan. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah pihak-pihak pedagang eceran yang membeli premium untuk keperluan komersiil. Ada pula yang mengatakan jatah premium per hari sudah mulai dikurangi oleh pihak Pertamina. Akan tetapi, saya ingin mengatakan, penyebabnya bukan kedua alasan tadi.


Sejak bulan Maret 2011 ini pemerintah mengeluarkan semacam kebijakan relatif terkait dengan upaya untuk mengurangi subsidi premium. Tujuan dari kebijakan itu adalah membiasakan masyarakat untuk menggunakan Petramax. Premium yang lebih murah harganya itu berasal dari bahan baku fosil. Kini potensi lestari bahan fosil sudah mulai menipis dan pemerintah menarik subsidi dari premium, tetapi belum menetapkan kebijakan lanjut untuk mensubsidi Petramax.

Saya tidak tahu apa alasan pemerintah tidak melakukan subsidi terhadap Petramax. Yang saya ketahui adalah masyarakat sedang bergejolak secara psikologis. Meskipun media massa telah memberitakan soal penundaan kebijakan ini diterapkan. Kenyataan sehari-hari sedang terjadi kelangkaan BBM. Kali ini kelangkaan tersebut lebih merupakan dampak psikologis dari masyarakat.

Masyarakat yang tadinya membeli premium berdasarkan pada kebutuhan riil, kini harus membeli berdasarkan pada kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis ini sangat mahal harganya kalau mau dipenuhi. Berbagai cara dilakukan oleh orang-orang yang berpikir mengatasi dampak psikologis tersebut. Ada yang memanfaatkan kendaraan mereka untuk menampung premium dari beberapa SPBU dan menimbun untuk keperluan seminggu kedepan. Ada pula yang menampungnya dengan membeli melalui galon lalu dijual eceran kepada pengguna. Akhirnya sumber daya yang terbatas itu menjadi langkah dan senantiasa diperebutkan pada setiap pagi sampai tengah hari. Implikasinya, banyak pekerjaan yang terganggu.


Tugas utama pemerintah sesungguhnya adalah menjamin kelangsungan fungsi dari setiap komponen masyarakat dengan melahirkan kebijakan yang rasional, bukan kebijakan emosional yang menyerang pikiran masyarakat sampai membuat kuatir dan takut. Kebijakan harus dilahirkan dan disosialisasikan (dibelajarkan) kepada masyarakat melalui mekanisme dan saluran yang tidak meresahkan dan terkesan tergesa-gesa. Perlu upaya untuk mematangkan rencana dan melakukan keseimbangan fungsi pada komponen yang hendak dieliminir dan komponen yang baru untuk disubtitusikan. Intinya, kebijakan harus selalu lahir dengan kemampuan untuk mengendalikan situasi menjadi bergerak pada keseimbangan yang stabil.

ARTIKEL: DUKUN PERAMAL DICARI POLISI

Menarik dikaji lebih lanjut